0

Masa Kekhalifahan Sayidinna Umar bin Khottob. ( Part I )

Posted on Minggu, 10 Maret 2013


Assalamualaikum wr wb.

Cerita tentang ke khalifahan Sayidina Umar bin Khattab yang pada saat itu rakyatnya dilanda wabah kelaparan setelah peperangan panjang….

baikk kita mulai…..
Allohu akbar…. 4x

sempga bias memotifasi kita sbagai calon seorang pemimpin nantinya….

Pada saat itu.. wabah kelaparan dan paceklik melanda… kemudian Umar bekerja keras tak henti2nya…
Kemudian Ia utus mentri pertahanan pagannya utk memperhatikan daerah mana saja yg dilanda paceklik… Ia kemudian mengambil uang dari Baitul Mal n memasok makanan dari luar madinah utk menghadapi kelaparan yg makin membelit..

Wlopun Ia telah menugaskan seorang mentrinnya.. v Ia tak merasa puas sebelum turun sendiri kelapangan,,
Para mentri dan stafnya itu memang memberi tahu daerah mana saja yang kekurangan pangan,,
Kemudian bantuan akn segera di angkut dgn kuda2 yang cpat.. jarak kelaparan yang mereka tanggung dgn bantuan yg dating smakin d perkecil.. dengan sejumlah org yg hilir mudik membawa berkarung2 makanan. Kurma,gandum,daging unta semua di sediakan, di tampung dahulu di istana sbelum di bagikan  pada penduduk yg kelaparan.

V itu tak ckup membuatnya puas.. ia masih sangsi ada yg terlewat dari seluruh laporan yang masuk… Nuranunya bergetar tiap kali teringat dengan janji dan tanggung jawabnya pada Alloh. Ya….. dirinya bukan skedar pemimpin kabilah or Suku Bani Adi.
Tetapi ia adalah peimpin umat Islam di seluruh penjuru dunia menggantikan Rosululloh dan Abu Bakar yg telah berpulang. Keseluruhan tugas dan tanggung jawab rakyatnya ada di pundaknya.. ia benar2 taku jika ada satu saja perut rakyatnya yang lapar maka akan di tagih di akhirat… bahkan dengan neraka yang menyala….” ( kebayang yahh… berbeda dengan pemimpin kita saat ini… dimana tanggung jawab mereka terhadap rakyatnya ) “

Mka malam itu setelah semuanya selesai, setelah seharian ini Ia juga ikut mengawasi jalanya psokan bhan makanan ke seluruh penjuru negeri. Terkadang ia juga ikt menganakat bahan makanan itu ke atas pundaknya hingga tubuhnya berkeringat. Kemudian ia mengajak seorang bawahanya utk meninjau langsung keadaan lapangan. Ia ingin tau keadaan rakyatnya secara langsung bkn berasal dari laporan yg terkadang di manipulasi…
“Baiklah Amirul mukminin, akn kami persiapkan kuda-kuda terbagus dan perbekalan yg ckup sehingga engkau takkan kelaparan semasa di perjalanan, “kata seorang anak buahnya”

“Jangan! “ cegah Umar. Aku ingin keadaan yang biasa2 saja, jgn kau buat rakyat tambah terluka dengan pemimpinya yang bermegah2an.. biar aku jalan kaki saja bersama Asim, “kata Umar. Baginya kuda tunggangan yg bagus perbekalan yg mewah dan mahal or segenap harta kekayaan yg akn d bawanya semasa d perjalanan nanti justru akn memperdalam jurang pemisah dirinya dengan rakyatnya.

Ia tak ingin penderitaan rakyatnya yg di tutup2pi hanya utk menyenangkan dirinya, sementara, jika dirinya tidak tahu penderitaan yang sebenarnya, maka neraka yg menyala2 siap menunggu

Cerita selanjutnya kita langsung ke point nya… sabra dikit yaa.. :D.

No Comments

Discussion

Leave a response